Ada banyak sekali makanan-makanan tradisional yang masih dipertahankan oleh masyarakat. Meskipun Palembang lebih terkenal dengan pempek-nya, namun kamu perlu tahu bahwa saat ini sudah banyak kuliner di Palembang, termasuk olahan hasil modifikasi dari makanan khas wilayah lain. Berikut dibawah ini langsung saja kita bahas mengenai makanan khas kota palembang :
➢ 1. Model
Model adalah salah satu jenis kuliner dari Sumatera Selatan, khususnya Palembang dengan bahan-bahan pembuatannya berupa ikan tenggiri, tahu cina, tepung sagu, dan telur. Untuk memberi cita rasa yang nikmat, makanan khas adat Palembang ini akan disajikan bersama dengan kuah udang dengan rasa gurih dan udangnya yang begitu terasa di mulut. Untuk membuatnya harus menggunakan ikan tenggiri yang telah dibersihkan dengan tambahan garam, telur, dan sedikit air es yang dicampur-campur sampai kental.
Nantinya dibuat dengan model tertentu, dan syarat utamanya adalah harus bisa diisi dengan tahu cina, dan nanti adonan ini bisa langsung digoreng. Setalah matang, adonan ini bisa langsung disajikan dengan mentimun dan mie sohun/soun serta tambahan bawang goreng. Namun sebelum itu, yang paling wajib adalah tambahan berupa kuah udang untuk bisa menciptakan seporsi model. Untuk bisa mendapatkan model, bisa menyusuri sungai Musi Palembang untuk menemukan makanan dengan harga mulai 10 ribu rupiah ini.
➢ 2. Mie Celor
Makanan khas asli Palembang ini adalah saudara jauhnya mie aceh, karena mie celor dalam satu porsinya akan diisi dengan mie dan kuah santan kaldu ebi. Selain itu, untuk bisa memperoleh satu porsi lengkap mie celor akan ada tambahn berupa tauge, telur, kucai, dan daging udang. Namun untuk membuat mie celor, yang dipakai adalah jenis mie telur, dan uniknya mie tersebut memiliki rasa serta kelezatan berbeda di setiap produsennya.
Sebagai menu yang sangat dikenal oleh masyarakat Palembang, membuat mie celor menjadi salah satu menu makan favorit bagi orang-orang Sumatera Selatan. Khususnya adalah orang Palembang, karena dikatakan mie ini hanya berada di daerah Palembang saja, dan tidak ada di wilayah lain. Mie celor bisa dimakan sebagai menu sarapan, karena memiliki rasa yang gurih dan begitu khas dari jenis mie lain, untuk mendapatkannya bisa ditemukan di Jalan KH Ahmad Dahlan.
➢ 3. Otak-otak Kuah Cuko
Kuliner dengan nama otak-otak sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas, begitu pula di kota Palembang yang memiliki otak-otak kuah cuko. Yang membedakannya adalah penggunaan kuah cuko-nya yang digunakan untuk menemani penyantapan otak-otak, sedangkan normalnya otak-otak hanya disajikan dengan bumbu kacang. Pembuatannya pun juga begitu mudah, karena ikan tenggiri yang menjadi bahan utamanya akan dicampurkan dengan tumisan tepung sagu, santan, daun bawang, dan garam.
Adonan tersebut akan dimasukkan ke dalam wadah dari daun pisang untuk nantinya dibakar, rasa pemanggangan akan begitu kental, begitu pula rasa ikan tenggirinya. Selain rasanya enak, otak-otak kerap dimakan oleh siapapun karena kandungan gizi pada ikan tenggiri cukup tinggi, khusunya adalah adanya protein hewaninya. Penjualnya dapat ditemui di Plaza Kuto Besak, di sana ada beberapa penjual yang hanya memberikan harga seribu rupiah saja pada setiap batangan otak-otaknya.
➢ 4. Lempok
Sama halnya dengan dodol, lempok memiliki tampilan yang mirip dengan dodol dengan warna cokelat dan bertekstur kenyal. Walaupun mirip dengan dodol, namun pembuatan lempok didapat dari durian asli tanpa perasa durian buatan, sedangkan dodol akan dibuat dari tepung beras dan ditambah dengan perasa durian yang opsional. Pembuatan lempok hanya dengan bahan yang mudah ditemukan di Palembang, selain durian, bahan-bahan lain seperti gula dan garam ditambahkan agar memiliki rasa manis berlebih.
Pembuatan makanan khas asli Palembang ini juga mirip dengan dodol, ketika semua bahan tercampur menjadi satu secara merata di kuali, nantinya akan terus diaduk-aduk sampai memiliki tekstur yang kenyal. Bahkan dikatakan oleh para pembuatannya, sedikitnya waktu yang habis terpakai adalah 4 jam hanya untuk membuat lempok khas Palembang ini. Setelah matang, lempok akan dipotong kecil-kecil dan siap diperjualbelikan, namun karena menggunakan daging durian asli, harganya bisa melambung tinggi.
➢ 5. Brengkes Tempoyak
Brengkes tempoyak merupakan makanan tradisional dari Palembang yang berbahan dasar dari ikan patin. Adapun yang menarik dari makanan ini adalah campuran bumbunya yang berasal dari fermentasi durian, sehingga menciptakan rasa yang unik tinimbang olahan-olahan lain dengan bahan serupa. Dengan fermentasi durian ini, nantinya akan menciptakan perpaduan rasa yang begitu banyak, mulai dari masni sebagai rasa aslinya, asam dari hasil fermentasi, dan akan dibarengi lagi dengan rasa pedas gurih.
Dari penamaannya, brengkes berarti pepesan, sedangkan tempoyak adalah sejenis makanan dengan bahan berupa durian dengan campuran garam. Secara lengkap, brengkes tempoyak dibuat dari cabai merah, gula jawa, laos, kunyit, serai, dan bawang sebagai bumbu halusnya. Pembuatannya secara rinci hanya perlu memasak bumbu halus lalu ditambah dengan tempoyak hasil fermentasi dan juga tak lupa tambahan ikan patin sebagai aktor utama. Soal gizi makanan ini tidaklah diragukan lagi, adanya durian dan ikan patin, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh.
➢ 6. Lenggang
Sebagai pesaing utama pempek dalam khazanah perkulineran Palembang, rasanya makanan khas asli Palembang dengan nama lenggang sangat patut untuk dicoba. Berbicara mengenai lenggang dan pempek, keduanya sebanarnya sama, karena bahan pembuataanya adalah tepung terigu dan daging ikan. Untuk lenggang sendiri akan ditambahkan dengan penyedap rasa dengan pemasakan menggunakan daun pisang berbentuk kotak.
Dengan menggunakan daun pisang, lenggang akan memiliki aroma sedap dan cita rasa khas setelah dipanggang menggunakan daun ini. Rasa dai lenggang begitu enak dan lebih padat daripada pempek, karena adonan lenggang akan dibuat lebih memadat dan lebih kental sebelum akhirnya diaduk. Sama halnya dengan pempek, lenggang kerap dikonsumsi bersamaan dengan saus cuko udang ebi yang terasa enak itu.
➢ 7. Tekwan
Hampir mirip dengan model, tekwan juga merupakan olahan dengan bahan utamanya terbuat dari ikan dan adanya tambahan tepung tapioka. Bahkan olahan tersebut juga sama-sama akan disajikan dengan kuah udang yang legendaris tersebut. Namun karena model dan tekwan harus berbeda, maka tekwan biasanya tidak diisi dengan tahu cina didalam adonan tapioka dan ikannya, karena rasa ikan saja telah sangat nikmat.
Begitu pula dengan aneka topping untuk menemani seporsi tekwan yang sangat berbeda jauh dari model, bahkan terkesan lebih mewah. Taburan seperti soun, daun bawang, bawang goreng goreng mungkin sudah biasa, namun adanya tambah seperti potongan jamur kuping dan irisan bengkoang serta taburan biasa tersebut, rasa-rasanya akan begitu mewah. Prinsip inilah yanga ada pada diri tekwan yang memiliki makna Berkotek Samo Kawan (mengobrol bersama teman).
➢ 8. Laksan
Selain pempek yang telah fenomenal, laksan makanan khas Palembang juga tak kalah lezatnya dengan pempek karena memiliki rasa yang lebih memukau. Dibuat dengan tepung sagu dan ikan, rasanya memang mirip sekali dengan pempek, namun yang membuatnya berbeda dan lebih unik adalah pada penggunaan kuahnya. Laksan akan disajikan bersama dengan kuah bersantan layaknya lontong sayur dengan warna kemerah-merahan, rasanya sendiri begitu gurih dan nikmat saat ditenggak.
Bahan untuk pembuatan kuah bersantan ini pastinya adalah santan, namun tidak hanya itu, karena akan ada pula udang kering, bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, dan bumbu lain. Selain dipadukan dengan kuahnya yang unik itu, satu hal lain yang membuat laksan unik adalah bentuknya yang oval. Untuk bisa mendapatkan laksan terkesan sangat mudah, karena makanan ini menjadi buruan orang-orang Palembang untuk sekedar dijadikan menu makan pengganjal perut.
➢ 9. Celimpungan
Kali ini ada saudaranya laksan yang juga menjadi pesaing pempek, yaitu celimpungan berbahan dasar sagu dan ikan. Mungkin jika membaca poin nomor 8, bahan ini terkesan tidak asing, karena memang mirip dengan laksan. Namun jangan salah dulu, karena lagi-lagi yang menjadi perbedaannya terletak pada kuahnya. Walaupun sama-sama kuah bersantan, namun antara celimpungan dengan laksan punya perbedaan pada warna kuahnya, kuah celimpungan terkesan lebih kuning kental.
Dan satu hal lagi yang membuatnya berbeda adalah, bentuknya yang pipih membulat dengan diameter sekitar 10 cm. Rasa celimpungan sama sekali tidaklah pedas, hanya rasa gurih yang mengitari setiap suapan kuahnya yang masuk ke dalam kerongkongan. Outlet paling terkenal sebagai pelayan celimpungan adalah Kedai Laksan Kaito yang beralamatkan di Jalan Kapten Anwar Arsyad No. 999. Kedai tersebut biasanya menjual makanan ini dengan tambahan potongan lontong dan kerupuk udang agar membuat rasanya semakin gurih dan mengenyangkan.
➢ 10. Burgo
Burgo tergolong makanan khas penduduk Palembang yang sederhana. Jika ditilik dari bahan pembuatannya hanya menggunakan tepung sagu dan tepung beras yang diberi siraman kuah santan. Namun yang bisa membuatnya menjadi makanan mewah adalah adanya topping yang biasanya mengelilingi kuah santan tersebut, seperti suwiran ayam dan telur rebus yang kerap berenang pada guyuran air bersantan bewarna kekuning-kuningan.
Pembuatan burgo secara normal adalah dengan memasak adonan tepung sagu dan tepung berasa dengan cara didadar layaknya telur dadar. Setelah dirasa matang, adonan ini akan digulung dan diiris kecil-kecil untuk seterusnya disajikan dengan kuah udangnya yang terbuat dari santan, lengkuas, bawang putih, kemiri, kunyit, dan ketumbar. Rasa yang dihasilkan akan begitu gurih, apalagi jika ditambah dengan isiannya seperti suwiran ayam dan telur yang sudah terkenal kelezatannya.